NAMA : AYUNDA MAUDIATAMA
KELAS : 1KA08
NPM : 11115193
Adanya pertumbuhan aspek-aspek
kehidupan (sosial,ekonomi,politik,kebudayaan dan lain-lain) membuat mata
pencaharian hidup bertambah dari homogen menjadi kompleks. Manusia dapat memanfaatkan dan mengembangkan akal budi pad perkembangan kebudayaan rokhaniah
ataupun kebendaan.
Akibat-akibat dari perkembangan kebudayaan, yaitu :
Akibat-akibat dari perkembangan kebudayaan, yaitu :
1. Pertumbuhan Penduduk
Faktor-faktor Demografi :
1.
Kematian
Ada 3 tingkat kematian:
a.
Tingkat kematian kasar , yaitu jumlah kematian
pada suatu tahun tiap 1000 orang pada
pertengahan tahun tersebut
b.
Tingkat kematian khusus
Ø
Faktornya:
1.
Umur
2.
Jenis kelamin
3.
Pekerjaan
Contoh : Laki-laki berusia 85 tahun mempunyain
peluang lebuh besar untuk meninggal daripada
laki-laki berusia 25 tahun. Suami
yang sedang dimedan perang mempunyai peluang lebih
besar untuk meninggal
daripada istri yang sedang dirumah
2.
Fertilitas (Kelahiran hidup)
Ø
Tingkat kelahiran kasar, yaitu jumlah kelahiran
hidup pada suatu tahun tiap 1000 orang pada pertengahan tahun tersebut.
Ø
Angka kelahiran umum, yaitu angka yang
menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif (antara 15-49 tahun)
Ø
Tingkat kelahiran khusus, menunjukan banyaknya kelahiran menurut
usia wanita 15-49 tahun.
Ø
Pengukuran fertilitas selalu didasarkan atas
jumlah kelahiran hidup pada kelompok penduduk pada periode tertentu
Ø
Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam
pengukuran mortalitas, karena:
a.
Sulit memperoleh angka statistika lahir hidup
b.
Wanita kemungkinan melahirkan lebih dari seorang
anak
c.
Makin tua umur wanita kemungkinan mempunyai anak
menurun
d.
Melibatkan satu orang saja
- Pertumbuhan penduduk adalah salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi suatu daerah,negara bahkan dunia dan jumlah penduduk
- Jika semakin bertambah jumlah penduduk maka bertambah pula kebutuhan hidup seperti kesempatan bekerja, bahan makanan, jumlah gedung sekolah dan lain-lain
- Apabila fasilitas tersebut tidak diimbangi dengan pertambahan jumlah penduduk akan menimbulkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, banyak anak-anak sekolah yang tidak tertampung serta bermunculan berbagai kejahatan dan kriminalitas
Migrasi :
Ø
Migrasi adalah aspek dinamis kehidupan dalam
ruang minimal 6 bulan atau1 tahun
Ø
Selain migrasi ada nama lain tentang dinamika
penduduk yaitu mobilitas
Ø
Mobilitas adalah aspek kehidupan kelompok
mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan
sementara
Ø
Jika seseorang memutuskan untuk pindah ke daerah
lain harus mengetahui Persediaan sumber alam,
Lingkungan sosial budaya, Potensi
ekonomi, Alat masa depan agar terhindar dari akibat negatif
Dengan adanya intervening obtacles (rintangan antara) timbul dua proses
migrasi :
1.
Migrasi bertahap
2.
Migrasi langsung
Akibat migrasi :
1.
Urbanisai (migrasi dari desa ke kota)
dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara
keseluruhan. Urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat produktif
sertabanyak inisiatifnya.
2.
Migrasi interegional di Indonesia menjadi sangat
cepat
3.
Migrasi antar negara di Indonesia akibatnya
kurangnya distribusi penduduk indonesia
Menurut John Clark : pertumbuhan
penduduk dikatakan cepat bila golongan umur 0-14 > 40%
dari golongan umur 60
tahun dan lebih sama atau kurang dari 10%.
3 jenis struktur penduduk :
1.
Piramida penduduk muda (Negara berkembang),
menggambarkan komposisi penduduk dalam
pertumbuhan dan perkembangan
2.
Piramida stationer (Negara maju), menggambarkan keadaan penduduk yang tetap,
sebab
tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak tinggi
tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak tinggi
3.
Piramida penduduk tua, menggambarkan adanya
penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat
dan tingkat kematian kecil
Rasio
ketergantungan
Adalah
perbandingan jumlah golongan umur yang belum produktif kerja dan sudah tidak produktif
kerja (15-65 tahun).
Ø Penggolongan umur produktif sangat berpengaruh pada lapangan pekerjaan untuk dapat menghasilkan produktivitas.
Ø Penggolongan umur produktif sangat berpengaruh pada lapangan pekerjaan untuk dapat menghasilkan produktivitas.
Penggolongan
menurut DW Sleumer :
0
– 14 golongan belum produktif
15
– 19 golongan kurang produktif penuh
20
– 54 golongan produktif
55
– 64 golongan tidak produktif penuh
>
65 golongan inproduktif
Penggolongan
menurut Sumbarg :
0
– 15 golongan belum produktif
15
– 65 golongan produktif penuh
>
65 golongan produktif
berkurang
Penggolongan
menurut Widjojo, pullerd, dan John Clark :
0
– 14 golongan belum produktif
15
– 64 golongan prduktif
, >
65 golongan tidak produktif
2. Kebudayaan dan Kepribadian
A. Pertumbuhan dan Kebudayaan di Indonesia
1. Zaman Batu sampai Zaman Logam
Ø Zaman batu tua
(Paleolithikum)
Bentuk dan permukaan peralatan batu
masih kasar. Contoh: kapak genggam.
Berasal dari Eropa, Afrika, Asia Tengah dan India
Berasal dari Eropa, Afrika, Asia Tengah dan India
Ø Zaman batu muda
(Neolithikum)
Berupa kapak batu besar/kecil
bersegi-segi dari Cina Selatan ke Semenanjung
malaka ke Indonesia (Sumatra,Jawa,Kalimantan Barat, NusaTenggara, Flores,
Sulawesi) ke Philipina.
malaka ke Indonesia (Sumatra,Jawa,Kalimantan Barat, NusaTenggara, Flores,
Sulawesi) ke Philipina.
- Kapak batu tersebut diasah sampai mengkilap dan diikat pada tangkai kayu pada rotan.
- Tersebar pula bahasa Proto Austronesi di bangsa-bangsa yang mendiami pulau Samudra Indonesia dan Pasifik.
- Bahasa Proto Austronesia disebut-sebut sebagai bahasa melayu
- Kemudian Bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi, bahasa kesatuan Republik Indonesia.
- Pada zaman batu muda (Neolithikum), masyarakat tersebut mampu membuat aneka ragam senjata berburu, senjata perang, serta alat lain yang mereka perlukan.
- Bangsa Proto Austronesia yang masuk dari semenanjung Indo China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson dan menyebar di Indonesia.
B. Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
1. Kebudayaan Hindu
dan Budha
- Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, tepatnya di Pulau Jawa.
- Pada abad ke-5, ajaran agama Budha masuk ke Indonesia, tepatnya di perairan Pulau Jawa.
- Ke-2 agama tersebut mampu berkembang dan berdampingan secara damai.
- Penganut agama Hindu dan Budha melahirkan karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra.
2. Kebudayaan Islam
- Pada abad ke-15 dan 16 yang disebar oleh Wali Sango
- Titik pusat penyebaran agama islam di Pulau Jawa
- Masuknya agama Islam khususnya di Pulau Jawa berlangsung dengan suasana damai, tidak secara terpaksa dan sikap toleransi
- Abad ke-15, kejayaan Maritim Majapahit mulai surut
- Daerah yang belum terpengaruh oleh ajaran agama Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan penduduk daerah yang bersangkutan, misalnya di daerah Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatra timur, Sumatra Barat, dan pesisir Kalimantan.
- Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi penganut terbesar penduduk Indonesia
C. Kebudayaan Barat
- Awal kebudayaan barat masuk ke Indonesia :
a. Penjajah masuk ke Indonesia terutama Belanda
b. Kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan pemerintahan kolonialis
Belanda di provinsi dan kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
arsitektur barat
Belanda di provinsi dan kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
arsitektur barat
c. Di wilayah Jawa,
Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial :
1. Lapisan sosial yang
terdiri dari kaum buruh
2. Lapisan sosial kaum
pegawai
Lapisan sosial ini menjadikan
bahasa Belanda syarat utama untuk naik kelas
d. Agama Katolik dan
Kristen Protestan disiarkan dengan sengaja oleh organisasi
penyiaran agama
penyiaran agama
e. Penyiaran tersebut
dilakukan dengan penduduk yang belum terpengaruh dengan
agama lainnya
agama lainnya
D. Kebudayaan dan Kepribadian
- Kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan
- Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan kaidah sebagai konkretisasi
- Nilai dan kaidah berisikan harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas dari perilaku seseorang
- Kepribadian bangsa Indonesia yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat gotong royong, artinya ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa yang berada di Indonesia, dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar