Langsung ke konten utama

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 8 AGAMA DAN MASYARAKAT


NAMA : AYUNDA MAUDIATAMA
NPM : 11115193
KELAS : 1KA08







·       Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maul menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agamanya para tasauf.
·        Bukti di alas sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate.
·       Kemudian, pada urutannya agama yang diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan individudalam hubungan sosialnya, dan kembali kepada konsep hubungan agama dengan masyarakat,di mana pengalaman keagamaan akan terefleksikan pada tindakan sosial,dan individudengan masyarakat seharusnyalah tidak bersifat antagonis.

1. FUNGSI AGAMA
·        Masalah fungsionalisme agama dapat dianalisis lebih mudah pada komitmen agama.
·        Dimensi komitmen agama, menurut Roland Robertson (1984), diklasifikasikan berupa keyakinan, praktek, pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi.

a. Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, bahwa ia akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama.
b. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
Ini menyangkut, pertama, ritual, yaitu berkaitan dengan seperangkat upacara keagamaan, perbuatan religius formal, dan perbuatan mulia.
Kedua, berbakti tidak bersifat formaldan tidak bersifat publik serta relatif spontan.
c. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu, yaitu orang yang benar-benar religius pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif tentang realitas tertinggi, mampu berhubungan, meskipun singkat, dengan suatu perantara yang supernatural.
d. Dirnensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa orang-orang yang bersikap religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dan tradisi-tradisi keagamaan mereka.
e. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.

2. PELEMBAGAAN AGAMA
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954).
a. Masyarakat yang Terbelakang dan Nilai-nilai Sakral
·        Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang.
·        Anggota masyarakat menganut agama yang sama.
·        Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan adalah sama.
·        Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain.
·        Sifat-sifatnya :
1 ) Agama memasukkan pengaruhnya yang sakral ke dalam sistem nilai masyarakat secara mutlak.
2) Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
Dalam hal ini nilai-nilai agama sering meningkatkan konservatisme dan menghalangi perubahan.

b. Masyarakat-masyarakat Praindustri yang Sedang  Berkembang.
·        Keadaanmasyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama.
·        Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sakral dan yang sekular itu sedikit­banyaknya masih dapat dibedakan.
·        Fase-fuse kehidupan sosial diisi dengan upacara-upacara tertentu.
·        Di lain pihak, agama tidak memberikan dukungan sempurna terhadap aktivitas sehari-hari; agama hanya memberikan dukungan terhadap adat-istiadat, dan terkadang merupakan suatu sistem tingkah laku tandingan terhadap sistem yang telahdisahkan.
·        Nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat menempatkan fokus utamanya pada pengintegrasian kaitan agama

c. Masyarakat-masyarakat Industri Sekular
·        Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian-penyesuaian dalam hubungan-hubungan kemanusiaan sendiri.
·        Perkembangan i l mu pengetah uan dan tek nologi mempun yai konsekuensi penting bagi agama.
·        Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas, sering Kali dengan pengorbanan lingkungan yang sakral.
·        Watak masyarakat sekular, menurut Roland Robertson (1984), tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI PEMBELIAN TIKET SECARA ONLINE

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI PEMBELIAN TIKET SECARA ONLINE Hellooooo guys............ Semakin lama semakin berkembang  pesat ya sistem informasi dan komunikasi di Indonesia dalam kehidupan masyarakat. Dengan pesatnya perkembangan ini, dituntut untuk adanya informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Dan juga pesaing-pesaing pun makin ketat. Dengan ketatnya pesaing, menuntut suatu sistem  informasi menjadi lebih baik, cepat menyelesaikan masalah, tepat, dan akurat. Misalnya dalam pembelian tiket kereta api. Mungkin dahulu, kalau mau mesan tiket harus mengantri panjang, harus ke lokasi pembelian tiket dan menunggu lama. Namun sekarang dengan adanya teknologi yang semakin pesat, semua orang bisa memesan tiket dirumah masing-masing, relatif mudah dan cepat. Dengan adanya e-ticketing, semua orang bisa membeli tiket secara online tanpa harus mengantri panjang dan menunggu lama. Tentunya lebih menghemat waktu,   menghemat tenaga dan mengheat biaya juga untuk memp...

Subject-verb agreement - Tugas Individu - Bahasa Inggris Bisnis 2#

Subject-verb agreement is the correspondence between verb (verb) with sentence subject in terms of number ( singular or plural ). The rules : 1.      Subjects and verbs must agree in number. This is the cornerstone rule that forms the background of the concept. Example : a.      The boy eats meat This sentence is singular because the boy is only 1, so the verb combine with s/ES. b.      The boys eat meat This sentence is plural because the boy is more than 1, so the verb is’nt adding s/es. 2.      Two singular subjects connected by or / nor /neither require a singular verb. Example : a.       My Uncle or my aunt is visiting my house. b.      Neither Daru nor Tiara does not want to play with me. *In the two sentences above even though there are two subjects, but do not include are and do. Because the sentence is connected by "or o...

KELOMPOK - TUGAS 4 - AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

AUDIT THROUGH THE COMPUTER,   AROUND THE COMPUTER PADA LINGKUNGAN WORKGROUP/ENTERPRISE INFORMATION SYSTEM A.    Workgroup Information System 1.     Definisi Workgroup Information Systems ialah suatu bentuk sistem yang dalam menjalankan fungsinya terdiri dari beberapa orang yaitu berupa sekelompok tim kecil yang saling berkolaborasi dalam proyek atau aplikasi yang sama, memiliki aturan yang mengatur fungsi grup dan anggotanya serta standarisasi peran untuk setiap anggota dalam organisasi tersebut, Workgroup Information Systems dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dari suatu kelompok kerja. Dalam divisi sumber daya manusia, terdapat beberapa workgroup yang bertugas untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas personalia guna menunjang kelancaran suatu produk. Workgroup tersebut akan mengatur dan mengembangkan kemampuan sikap mental SDM yang memiliki potensi serta motiv...