NAMA :
AYUNDA MAUDIATAMA
KELAS :
1KA08
NPM :
11115193
1. ILMU PENGETAHUAN
A. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
- Ilmu
adalah sesuatu yang tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang
diperoleh dari objek tertentu yang sistematis, metodis, rasional/logis,
empiris, umum dan akumulatif.
- Pengetahuan menurut Aristoteles:
pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat
merangsang budi
- Menurut Decartes:
ilmu pengetahuan merupakan serba budi
- Menurut Bacon danDavid Home:
ilmu pengetahuan merupakan pengalaman indera dan batin
- Menurut ImmanuelKent: Pengetahuan
merupakan persatuan antara budi dan pengalaman
- Menurut
teoriPhyroo: mengatakan tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
- Dari
berbagai macam pandangan diatas diperoleh teori-teori kebenaran
pengetahuan:
1. Teori yang bertitik
tolah adanya hubungan dalil à teori ini menjelaskan dimana pengetahuan dianggap
benar apabila dalil (proposisi) itu mempunyai hubungan dengan dalil yang
terdahulu.
2. Pengetahuan benar apabila
ada kesesuaian dengan kenyataan.
3. Pengetahuan benar apabila
mempunyai konsekuensi praktis dalam diri yang mempunyai pengetahuan itu.
B. SIFAT ILMIAH
- Untuk
mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang
bersifat ilmiah yaitu:
1. Tidak ada perasaan yang
bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
2. Selektif, artinya
mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta
atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3. Kepercayaan yang layak
terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi
yang digunakan untuk mencapai ilmu.
4. Merasa pasti bahwa setiap
pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih
terbuka untuk dibuktikan kembali.
2. TEKNOLOGI
A. PENGERTIAN TEKNOLOGI
- Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.
- Secara umum, teknologi dapat didefinisikan
sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu
melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai.
- Teknologi memperlihatkan
fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi
mengeubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis.
- Jacques Ellul dalam tulisannya
berjudu “The Technological Society” (1964) tidak mengatakan teknologi
tetapi teknik.
- Meskipun untuk mesin, teknologi
atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang
dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan
tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia.
- Batasan ini bukan bentuk
teoritis, melainkan perolehan dari aktivitas masing2 dan observasi fakta
dari apa yang disebut manusia modern dengan perlengkapan tekniknya.
- Jadi teknik menurut Ellul
adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang sudah
distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnya.
B. CIRI-CIRI FENOMENA TEKNIK PADA MASYARAKAT
- Garis kemiskinan, yang
menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal:
1. Persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan,
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar, dan
3. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar, dan
3. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
- Fenomena
teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasionalitas, artinya
tindakan spontak oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan
perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya
selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3. Otomatisme, artinya dalam
hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis. Demikian pula
dengan teknik mampu mengelimkinasikan kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis.
4. Teknis berkembang pada
suatu kebudayaan.
5. Monisme, artinya semua
teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
6. Universalisme, artinya
teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai
kebuadayaan.
7. Otonomi, artinya teknik
berkembang menurut prinsip sendiri.
C. CIRI-CIRI TEKNOLOGI BARAT
- Teknologi
tepat guna sering tidak berdaya menghadapi teknologi Barat, yang sering
masuk dengan ditunggangi oleh segelintir orang atau kelompok yang
bermodal besar.
- Ciri-ciri
teknologi Barat tersebut adalah:
1. Serba intensif dalam
segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dll. Sehingga lebih akrab
dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri.
2. Dalam struktur sosial,
teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
3. Selalu berpikir bahwa barat adalah pusat dari
segala teknologi.
3. ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
- Ilmu pengetahuan dan
teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral.
- Hal ini besar
perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan
pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
- Ilmu
sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan
yang diakui secara umum dan universal sifatnya.
- Oleh
karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga tidak mustahil suatu
teori yang sudah mapan suatu saat dapat ditumbangkan oleh teori lain.
- Ilmu
sebagai ilmu, karena ilmu selain universal, komunal, juga alat meyakinkan
sekaligus dapat skeptis, tidak begitu saja mudah menerima kebenaran.
- Sedangkan pengetahuan adalah pikiran
atau pemahaman diluar atau tanpa kegiatan metode ilmiah, sifatnya dapat
dogmatis, banyak spekulasi dan tidak berpijak pada kenyataan empiris.
A. SIKAP ILMUAN
- Kini sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan
:
1)
Golongan yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah bersifat netral terhadap
nilai-nilai baik secara ontologis maupun secara aksiologis, soal penggunaannya
terserah kepada si ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan untuk tujuan baik atau
tujuan buruk. Golongan ini berasumsi bahwa kebenaran itu dijunjung tinggi
sebagai nilai, sehingga nilai-nilai kemanusiaan Iainnya dikorbankan demi
teknologi.
2) Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asas moral atau nilai-nilai. golongan ini berasumsi bahwa ilmuwan telah mengetahui ekses-ekses yang terjadi apabiia ilmu dan teknologi disaIahgunakan. Nampaknya iImuwan goiongan kedua yang patut kita masyarakatkan sikapnya sehingga ilmuwan terbebas dari kecenderungan “pelacuran” dibidang ilmu dan teknologi, dengan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
2) Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asas moral atau nilai-nilai. golongan ini berasumsi bahwa ilmuwan telah mengetahui ekses-ekses yang terjadi apabiia ilmu dan teknologi disaIahgunakan. Nampaknya iImuwan goiongan kedua yang patut kita masyarakatkan sikapnya sehingga ilmuwan terbebas dari kecenderungan “pelacuran” dibidang ilmu dan teknologi, dengan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.
B. UPAYA MENJINAKAN TEKNOLOGI
- Upaya untuk menjinakkan teknologi
diantaranya :
1)
Mempertimbangkan atau kalau perlu mengganti kriteria utama dalam menolak atau
menerapkan suatu inovasi teknologi yang didasarkan pada keuntungan ekonomis
atau sumbangannya kepada pertumbuhan ekonomi.
2) Pada tingkat konsekuensi sosial, penerapan teknologi harus merupakan hasil kesepakatan ilmuan sosial dari berbagai disiplin ilmu.
2) Pada tingkat konsekuensi sosial, penerapan teknologi harus merupakan hasil kesepakatan ilmuan sosial dari berbagai disiplin ilmu.
4. KEMISKINAN
A. PENGERTIAN KEMISKINAN
- Kemiskinan lazimnya
dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang pokok.
- Dikatakan berada di
bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat
berteduh, dan lain-lain.
- Garis kemiskinan yang
menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia
terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai yang dimiliki.
Dalamhal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah.
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan
pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah
masyarakat sekitarnya.
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
·
Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi ditentukan
oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan nilai protein dan kalori
cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat pekerjaan, keadaan iklim
dan lingkungan yang dialaminya.
B. CIRI-CIRI MANUSIA YANG HIDUP DIBAWAH GARIS
KEMISKINAN
·
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan
memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti
tanah, modal, ketrampilan. Dll
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset
produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua
modal usaha
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak
mempunyai ketrampilan.
C. FUNGSI KEMISKINAN
·
Jika kita menganut teori fungsionalis dan statistika (Davis), maka
kemiskinan memiliki sejumlah fungsi :
1. Fungsi ekonomi : penyediaan dana untuk pekerjaan
tertentu, menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan
barang bekas.
2. Fungsi sosial : menimbulakan altruisme (kebaikan
spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai
ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3. Fungsi kultural : sumber inspirasi kebijaksanaan
teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi
antara sesama manusia.
4. Fungsi politik : sebagai kelompok gelisah atau
masyarakat marginal untuk saling bersaing bagi kelompok lain.
·
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga
unsur :
- Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah
ataupun mental seseorang
- Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
- Kemiskinan buatan. Yang relevan dalam
hal ini adalah kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula
yang disebut kemiskinan structural.
Komentar
Posting Komentar